-->

Akibat Terlalu 'memanjakan' pasangan




Selalu khawatir, selalu memperhatikan, terlalu protektif bisa
membahayakan hubungan Anda. Mengurus pasangan Anda saat dia sakit atau
memberinya dukungan saat dia dalam masalah memang perlu, tapi menjadi
pengasuhnya setiap saat? Hmm, jangan lakukan.



Dr. Marie-Claude Gavard telah menganalisa beberapa skenario untuk kita, dan memberi saran untuk menyeimbangkan hubungan Anda.


Menjadi orangtua


�Saat
ada bayi dalam keluarga, banyak wanita mulai memperlakukan semua orang
seperti bayi mereka, dimulai dari pasangan mereka,� ujar Dr.
Marie-Claude Gavard. Menjadi seorang ibu artinya akan menjadi pengasuh,
terutama pada anggota keluarga. Anda akan menjadi penjaga keluarga dan
bertugas menjaga keseimbangan rumah. Anda tidak akan lagi memandang
pasangan Anda secara setara, dan berakhir menjadi pengasuh semua orang.




Bahayanya
adalah Anda akan menjadi seperti induk ayam. "Anda tidak lagi melihat
pasangan Anda sebagai orang dewasa atau pasangan seksual," ujar para
ahli. Dalam situasi tersebut, pria akan merasa ditolak atau diperlakukan
seperti anak kecil � hal itu hanya akan merusak kehidupan seks Anda!
Pria merasa perlu membuktikan maskulinitasnya dan ketegasannya,
khususnya terhadap Anda.



Induk singa yang menjaga anaknya harus
siaga. Anda akan melakukan yang terbaik untuk menjaga keluarga. Pada
saat yang sama, beberapa bulan setelah melahirkan, menjadi pengasuh
pasangan Anda bisa berdampak serius pada pasangan Anda. "Ada beberapa
tanda yang harus Anda perhatikan," ujar para ahli. Pria akan berkata
seperti: "Mungkin kamu harus pergi ke salon?" atau dia akan menyarankan
Anda untuk menitipkan anak pada orangtua agar Anda berakhir pekan
bersama. Pastikan Anda mengatakan ya pada sarannya. Dia hanya ingin
wanita yang dicintainya kembali.



Cinta tanpa syarat

Setiap
saat Anda bertanya apakah dia baik-baik saja, apakah dia sudah makan
siang, apakah dia cukup hangat, dan lain-lain. Maka tidak diragukan lagi
perasaan Anda ada di tempat yang tepat, tapi Anda cenderung bicara
seperti dia adalah seorang anak kecil. "Anda mungkin berpikir untuk
memanjakannya seperti seorang ibu dan meyakinkannya, Anda akan selalu
mencintainya." ujar Dr. Marie-Claude Gavard.




Para wanita sering
bilang bahwa pria �tidak pernah dewasa�. Tapi kenyataannya merekalah
yang tidak ingin pria menjadi dewasa! Hasilnya adalah jika pria membuat
kesalahan yang bodoh, maka wanita akan membiarkannya. Mereka mencoba
meniru cinta tanpa syarat dari seorang ibu pada anaknya.



"Sifat
keibuan Anda tentu saja akan meyakinkannya, tapi jangan lupa bahwa pria
juga perlu membuktikan kejantanannya dalam sebuah hubungan," ujar
seorang psikolog. Seiring waktu, dia akan kehilangan rasa kejantanannya
dan merasa perlu mencari kembali jati diri dan perannya dalam hubungan
tersebut. Jika Anda bertindak seperti seorang ibu terlalu banyak, risiko
rusaknya hubungan Anda akan semakin besar.



Tahan dorongan untuk
mengasuhnya dan ubahlah dengan cara yang lebih dewasa, dengan kelembutan
misalnya. Hal itu tidak akan menjauhkan Anda dari aspek seksual. "Jika
dia sakit, butuh dukungan moral, atau sedang dalam masalah, sifat
'keibuan' Anda bisa menolong, tapi hanya sekali-sekali," ujar seorang
psikologis. Yang paling utama, memperlakukannya seperti anak kecil akan
membuatnya menjadi tidak bertanggungjawab. Jangan takut dengan konflik,
argumen bisa memperkuat hubungan.



Ibu tahu yang terbaik?

Anda
selalu tahu yang dia butuhkan. Dan Anda juga bisa sangat kritis pada
kelakuannya, tapi Anda terlalu sering ikut campur, dan tidak memberi
kesempatan untuk membuat keputusan sendiri. Dia harus memberi penjelasan
setiap dia terlambat seperti anak sekolah, dan melaporkan apa pun yang
dia kerjakan.




Anda seperti tidak percaya dan memeriksanya
sepanjang waktu seperti ibu mengawasi anaknya. �Hati-hati! Anda
bertindak seperti ibu pada pasangan Anda," ujar Dr. Marie-Claude Gavard.



Intervensi
secara konstan jarang berefek positif dalam sebuah hubungan. Salah satu
dari Anda akan mendominasi. Ide menjadi pasangan yang setara tidak akan
terwujud, dan tidak akan ada kebebasan. Para ahli menambahkan: "Ketika
berhadapan dengan sikap mendominasi, dia mungkin hanya akan pasrah,
seperti Anda adalah ibunya. Dalam jangka panjang dia akan menjadi
depresi dan menyimpan jati diri sebagai pria. Dia juga bisa memberontak
seperti remaja � terutama jika dia tidak pernah melakukan itu
sebelumnya.



"Tanyakan pada diri sendiri, bahaya apa jika ada satu
orang yang punya kebebasan lebih?" ujar seorang psikolog. Anda bisa
mendapat segalanya dengan memberikannya rasa percaya diri dan tidak
terlalu mengatur seolah-olah hanya Anda yang bertanggung jawab.



Mengasuh dalam situasi lain

Pria
kadang bisa bertindak kekanak-kanakan dalam sebuah hubungan karena
ingin diasuh oleh seseorang. Anda juga akan menemukan wanita dengan
peran yang sama. Hal penting adalah memastikan keseimbangan dan kedua
pihak mendapat apa yang mereka inginkan dari sebuah hubungan.

Meski
hubungan seperti itu bisa dijalankan oleh Anda berdua, terlalu mengekang
salah satu pihak memiliki konsekuensi pada kehidupan seks Anda.
Hubungan seperti itu jarang menyisakan waktu untuk terpenuhinya
kebutuhan seksual, dan akibatnya dorongan seks akan menjadi rendah.






sumber : id.berita.yahoo.com

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar