-->

WAAAH...Ternyata Uang Lecek Bikin Boros

Compact_uang_lecek




Saat ini ketika rerata keluarga Amerika memilik rekening tabungan hanya senilai US$3.800, kita semua mencoba menemukan cara untuk menyimpan lebih banyak uang di bank dan di dompet.


 


Bahkan bank sedang gencar-gencarnya dalam hal ini. Beberapa menawarkan program yang membuat anda menyimpan uang dengan menggunakan kartu debit. Tapi apa yang bisa membuat anda lebih aktif menyimpan uang dalam dompet? Jawabannya mungkin akan mengejutkan.



 


Peneliti di Kanada bertanya apakah penampilan fisik uang berpengaruh. Dalam penelitian, mereka menemukan bahwa individual akan mengeluarkan lebih sering uang dari saku yang berisi uang lecek.


 


Mereka mengklaim karena uang lecek mengembangkan perasaan jijik dan juga memiliki implikasi sosial tertentu. Jika anda membawa uang yang sobek, kotor atau lece, anda akan merasa tidak cocok dan mencoba untuk membelanjakannya lebih cepat.



 


Jadi trik untuk menyimpan lebih banyak uang adalah dengan mengisi dompet anda dengan uang baru. Penelitian mereka dipublikasikan online dan akan dipublikasikan pada April 2013 dalam Journal of Consumer Research.


 


�Penampilan fisik uang dapat mempengaruhi kebiasaan konsumsi. Konsumen cenderung menyimpulkan bahwa uang usang yang digunakan terkontaminasi, sedangkan uang baru memberikan rasa bangga,� tulis Fabrizio Di Muro dari University of Winnipeg dan Theodore J. Noseworthy dari University of Guelph.



 


Sebagai komoditas, uang dimaksudkan untuk dipertukarkan. Misalnya, jika Anda meminjamkan sahabat Anda $5, maka Anda seharusnya tidak peduli jika mereka membayar Anda kembali dengan lembaran uang $5 yang sama seminggu kemudian atau bahkan lima lembar $1.


 


Sebagai perbandingan, komoditas lain seperti berlian, real estate atau seni tidak akan sebagai cocok sebagai mata uang. Tapi apa yang telah kita pelajari dari penelitian ini adalah uang pada kenyataannya tidak dipertukarkan seperti yang pernah kita pikirkan.



 


Para peneliti melakukan serangkaian penelitian di mana mereka memberikan uang baru dan yang sudah rusak. Mereka kemudian meminta para konsumen untuk menyelesaikan serangkaian tugas yang berhubungan dengan belanja.


 


Yang mereka temukan adalah orang-orang yang diberi uang rusak cenderung lebih banyak dihabiskan dari mereka yang menerima uang baru. Selain itu, individu dengan uang rusak lebih suka untuk membayar lebih dengan uang itu. (Jibi/redorbit/k28/ija/k46) (Foto: analisadaily.com)






sumber : http://www.bisnis.com/articles/waaah-dot-dot-dot-ternyata-uang-lecek-bikin-boros


Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar