-->

Mengintip kekuatan Hamas





Mengintip kekuatan Hamas


Raanan Gissin, mantan penasihat senior bekas Perdana
Menteri Israel Ariel Sharon, mengakui kekuatan Hamas kini jauh lebih
besar ketimbang saat kedua pihak berperang selama 22 hari empat tahun
lalu. "Hamas sekarang jauh lebih kuat," kata Gissin saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya, Jumat pekan lalu.

Kemajuan
Hamas terbukti saat keduanya kembali berhadapan sejak Rabu pekan lalu.
Untuk pertama kali, pejuang Hamas berhasil menembakkan rudal Fajar-5
hingga mencapai Ibu Kota Tel Aviv, Israel, dan Yerusalem. Peluru kendali
buatan Suriah ini memiliki dua jenis, ada yang berdiameter 220
milimeter dan satunya lagi 302 milimeter.

Sejak menguasai
sepenuhnya Jalur Gaza, pertengahan 2007, Hamas memang siap secara
politik, sosial, ekonomi, dan militer. Setidaknya, klaim itu muncul dari
pemimpin senior Hamas di sana, Mahmud Zahar. Sebab itu, dia bersama
sejumlah pentolan Hamas berani muncul di depan masyarakat, tidak seperti
pemimpin Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah yang sangat jarang tampil di
muka publik. "Karena kami menguasai sepenuhnya, kami punya pasukan
khusus dan intelijen," ujar Zahar saat ditemui merdeka.com di rumahnya, kawasan Tal al-Hawa, Kota Gaza.

Brigade
Izzudin al-Qassam (sayap militer Hamas) berkembang kian rapi setelah di
bawah komando mendiang Ahmad al-Jaabari, setelah sang bos, Muhammad
Daif luka parah. Jaabari, 52 tahun, terbunuh oleh serangan rudal F-16
Israel ketika negara Zionis itu memulai operasi militer bersandi Tiang
Pertahanan Rabu pekan lalu.

Israel Today melaporkan
Jaabari, lelaki beristri dua dan ayah dari dua lusin anak, ini memiliki
sepuluh ribu personel Brigade Al-Qassam. Dia juga mengontrol enam ribu
polisi, dan tiga pejuang lainnya. Semua terlatih dan siap mati syahid.

Brigade
ini terdiri dari enam brigade. Masing-masing dibagi menjadi 4-5
batalion dan tiap batalion dipecah ke dalam 4-5 kompi. Saban kompi
terdiri dari tiga peleton, masing-masing meliputi tiga regu tempur
berkekuatan delapan orang.

Al-Qassam juga dilengkapi perlatan
tempur, seperti roket peluncur granat RPG-7, kendaraan patroli
bersenjata BRDM-2, senjata antipesawat tempur kaliber 14,5 milimeter dan
12,7 milimeter, Pasukan Hamas juga mempunyai rudal anti-tank AT-3
berjarak tembak tiga kilometer,

Untuk sasaran jarak dekat hingga
menengah, yakni wilayah selatan Israel (kota Sderot, Ashkelon,
Beersheba, Ashdod, Kiryat Shmona, dan Kiryat Malakhi), Brigade Al-Qassam
dilengkapi roket Qassam kaliber 90 milimeter, 115 milimeter, dan 175
militer dengan jangkauan 18 kilometer. Roket BM-21 Grad kaliber 122
milimeter bisa menembak sasaran hingga sejauh 20,5 kilometer.

Karena
itulah, Gissin, memastikan kini bukan saat tepat buat melumat Hamas
selamanya. "Revolusi Arab menguntungkan posisi Hamas. Apalagi, kami
sedang menghadapi konflik Suriah."

Sumber: Merdeka.com

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar